Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Service)

INSEMINASI BUATAN MENGGUNAKAN PERSILANGAN SPERMA LIMOSIN DAN SIMENTAL MELALUI SINKRONISASI BIRAHI SUATU USAHA INTENSIFIKASI REPRODUKSI SAPI UNTUK PENINGKATAN PETERNAKAN SAPI RAKYAT DI KECAMATAN KEDUNGADEM KABUPATEN BOJONEGORO Emy Koestanti Sabdoningrum; Sunaryo Hadi Warsito; Heru Pramono; Siti Eliana
Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Layanan Masyarakat
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.27 KB) | DOI: 10.20473/jlm.v2i1.2018.6-11

Abstract

The beef cattle breeding business in Kedungrejo village, Kedungadem sub-district, Bojonegoro Regency in general has not implemented an efficient business concept considering that there are many potentials and opportunities that have not been utilized and managed optimally, especially those related to livestock reproduction and beef cattle production. Constraints that are often encountered are the low success rate of Artificial Insemination (IB) of beef cattle because poor quality cement and inseminator skills are not sufficient. Such conditions are also an illustration of the Beef Cattle Breeders in Kedungrejo Village, Kedungadem District, Bojonegoro Regency. Kedungrejo village was chosen to be a place for cattle development on dry land because it has the potential to breed cattle crosses of Lemosin and Simental cattle which produce good meat. The development of cattle in Kedungrejo village, Kedungadem sub-district, aims to increase economic activities in support of cattle reproduction intensification efforts to increase people’s cattle farming. This activity for the community aims to fulfill meat self-sufficiency through the introduction, dissemination, transfer of reproductive technology by artificial insemination using Limousine and Simental sperm crosses. Beef cattle farmers in Kedungrejo Village Kedungadem Bojonegoro Subdistrict have the prospect of beef cattle breeding which can be developed to fulfill meat self-sufficiency that is being promoted. Specific targets of outcomes to be achieved include the success of insemination, increased birth rate, improvement of genetic quality of beef cattle through Artificial Insemination using Limousine and Simental sperm crosses in the Kedungrejo Village, Kedungadem Bojonegoro District. The method used in achieving this goal by socializing Artificial Insemination using Limousine and Simental Sperm Crosses. The solution offered is through the coaching, training and application stages. The results of community service activities indicate that Artificial Insemination using Limousine and Simental Sperm Crosses has the prospect of being developed as an increase in the success of insemination, increased birth rate, genetic quality improvement has a positive influence on beef reproductive and meat self-sufficiency.AbstrakUsaha peternakan sapi potong di desa Kedungrejo Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro pada umumnya belum menerapkan konsep usaha yang efi sien mengingat banyak potensi dan peluang yang belum dimanfaatkan dan dikelola secara optimal terutama yang terkait reproduksi ternak dan produksi ternak sapi potong. Kendala yang sering dijumpai adalah rendahnya tingkat keberhasilan Inseminasi Buatan (IB) ternak sapi potong karena kualitas semen yang kurang baik dan skill inseminator belum memadai. Kondisi demikian juga merupakan gambaran dari Peternak Sapi Potong Desa Kedungrejo Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro. Desa Kedungrejo dipilih menjadi tempat pengembangan ternak sapi di lahan kering karena mempunyai potensi untuk pemuliabiakan persilangan sapi Lemosin dan sapi Simental yang menghasilkan daging yang bagus. Pengembangan ternak sapi di desa Kedungrejo Kecamatan Kedungadem bertujuan meningkatkan kegiatan perekonomian dalam mendukung usaha intensifi kasi reproduksi sapi untuk peningkatanpeternakan sapi rakyat. Kegiatan kepada masyarakat ini bertujuan pemenuhan swasembada daging melalui pengenalan, penyebarluasan, alih teknologi reproduksi dengan cara Inseminasi buatan menggunakan persilangan sperma Limousin dan Simental. Peternak sapi potong Desa Kedungrejo Kecamatan Kedungadem Bojonegoro mempunyai prospek peternakan sapi potong yang dapat dikembangkan untuk memenuhi swasembada dagingyang sedang digalakkan. Target khusus luaran yang ingin dicapai berupa keberhasilan inseminasi, peningkatan angka kelahiran, perbaikan mutu genetik sapi potong melalui Inseminasi Buatan menggunakan persilangan sperma Limousin dan Simental di wilayah Desa Kedungrejo Kecamatan Kedungadem Bojonegoro. Metode yang dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut dengan sosialisasi Inseminasi Buatan menggunakan Persilangan Sperma Limousin dan Simental. Solusi yang ditawarkan adalah melalui tahap pembinaan, pelatihandan aplikasi. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa Inseminasi Buatan menggunakan Persilangan Sperma Limousin dan Simental mempunyai prospek untuk dikembangkan sebagai peingkatan keberhasilan inseminasi, peningkatan angka kelahiran, perbaikan mutu genetik memberi pengaruh positif terhadap reproduktivitas sapi potong dan pemenuhan swasembada daging.
PENDEKATAN PENINGKATAN PRODUKSI LELE PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN SURYA PERKASA DESA GENDONGKULON, BABAT, LAMONGAN MELALUI IMPLEMENTASI PROBIOTIK DAN TEKNOLOGI PASCAPANEN Heru Pramono; Dwi Yuli Pujiastuti; Sofi Maulana; Abdul Azis
Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Layanan Masyarakat
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1917.07 KB) | DOI: 10.20473/jlm.v2i1.2018.45-51

Abstract

Food production through the cultivation industry is one of the promising options because it is able to support the nutritional needs of the community, especially in terms of the adequacy of animal protein. One promising aquaculture product is catfish culture (Clarias batracus) because catfish are known to be able to grow in relatively unfavorable water conditions, have relatively short growth times (2–3 months). Nonetheless, the emergence of diseases that cause mass death and decreased cultivator income have become the main problems lately. Therefore, the purpose of community service is to overcome mass death in order to increase catfish production and diversify post-harvest fish processing to increase community income. The approach includes isolation and characterization of bacteria that cause mass death, bacterial resistance to antibiotics, indigenous probiotic production, and training in making catfish. The results of the dedication showed that there were bacteria that were resistant to antibiotics from isolation from catfish that experienced disease during July to October. In addition, efforts have been made to produce indigenous probiotics from the catfish digestive tract that survive mass death, and training in processing catfish snacks on site. A good response is shown in processing training and it is hoped that in the future these two efforts will be able to increase the economic independenceof the community.AbstrakProduksi pangan melalui industri budidaya merupakan salah satu opsi menjanjikan karena mampu mendukung kebutuhan gizi masyarakat, terutama dari segi kecukupan protein hewani. Salah satu produk budidaya yang menjanjikan adalah budidaya ikan lele (Clarias batracus) karena ikan lele dikenal mampu tumbuh dalam kondisi air yang relatif kurang baik, memiliki waktu pertumbuhan relatif pendek (2-3 bulan). Meskipun demikian munculnya penyakit yang menyebabkan kematian massal serta penghasilan pembudidaya yang menurunmenjadi permasalahan utama belakangan ini. Oleh karena itu, tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah upaya mengatasi kematian massal guna meningkatkan produksi lele serta diversifi kasi olahan ikan pasca panen untuk meningkatkan penghasilan masyarakat. Pendekatan yang dilakukan meliputi isolasi dan karakteristik bakteri penyebab kematian massal, resistansi bakteri terhadap antibiotik, produksi probiotik indigenous, serta pelatihan pembuatan olahan lele. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa terdapat bakteri yang tahan terhadap antibiotik hasil isolasi dari lele yang mengalami penyakit selama bulan Juli sampai Oktober. Selain itu juga telah dilakukan upaya produksi probiotik indigenous dari saluran pencernaan lele yang bertahan hidup dari kematian massal, dan pelatihan pengolahan snack berbahan ikan lele di lokasi. Respons yang baik ditunjukkan pada pelatihan pengolahan serta diharapkan ke depan kedua upaya ini mampu meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat.
PENINGKATAN ANGKA KONSUMSI IKAN MELALUI DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN IKAN DI KECAMATAN BANYUATES KABUPATEN SAMPANG Kustiawan Tri Pursetyo; Pulung Siswantara; Annur Ahadi Abdillah; Heru Pramono; Eka Saputra
Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) Vol. 2 No. 2 (2018): Jurnal Layanan Masyarakat
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.573 KB) | DOI: 10.20473/jlm.v2i2.2018.86-90

Abstract

The Community Service Program aims to increase the knowledge of fish fishermen groups through counseling and training, then the Airlangga University Community Service Team transfers technology transfer to fishery product processing communities in Banyuates District, Sampang Regency. As target audiences that will be included in this Community Service program are the chairman, management and fish fishermen group, local village officials and local Animal Husbandry Service officers who are expected to later act as motivators. Itis hoped that later it can be relied upon as a source for the sustainability of the technology transfer program. The method used in the implementation of community service activities is by way of; (1) Development and training phase; (2) Monitoring and evaluation phase, To evaluate the level of knowledge and understanding of the material provided, it is given pretest and posttest. This Community Service program will be carried outfrom June to October 2017. To improve fish consumption, first the implementation team conducts socialization activities to elementary students to get to know more about various kinds of fish and their benefits. After thesocialization activities, counseling activities and training were made on various fish-based processed products, using the tutorial method, then continued with discussion.AbstrakProgram Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para kelompok nelayan ikan melalui penyuluhan dan pelatihan, maka Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Airlangga melakukan transfer alih teknologi bagi masyarakat pengolahan produk perikanan di Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang. Sebagai khalayak sasaran yang akan diikutsertakan dalam program Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah ketua, pengurus serta kelompok nelayan ikan, aparat desa setempat dan petugas Dinas Peternakan setempat yang diharapkan nantinya dapat bertindak sebagai motivator.Diharapkan nantinya dapat diandalkan sebagai sumber untuk kesinambungan program alih teknologi. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah dengan cara; (1) Tahap Pembinaan dan pelatihan; (2) Tahap monitoring dan evaluasi, Untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan dan pemahaman terhadap materi yang diberikan maka diberikan pretest dan post test. Kegiatan program Pengabdian Kepada Masyarakat ini akan dilaksanakan mulai bulan Juni sampai dengan Oktober 2017. Untuk meningkatkan angka konsumsi ikan, terlebih dahulu Tim pelaksana kegiatan melakukan sosialisasi kepada siswa SD agar lebih mengenal tentang berbagai macam ikan beserta manfaatnya. Selepas kegiatan sosialisasi dilakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan aneka produk olahan berbahan dasar ikan, dengan menggunakan metode tutorial, kemudian dilanjutkan dengan diskusi.